Menjadi Wanita Terhormat Tanpa Melupakan Kodrat
Dibalik pria sukses pasti ada wanita sukses. Begitu banyak orang berpendapat. Peranan wanita memang sangat penting. Saat ini, banyak wanita sudah menduduki jabatan dan peranan penting di semua lini. Kesetaraan gender juga selalu digembar-gemborkan.Setelah jadi ‘orang penting’ masihkah wanita ingat kodrat?
Detikhealth mencatat sebuah studi, orang-orang yang panjang umur sehingga bisa hidup sampai seabad alias seratus tahun didominasi oleh wanita. Berdasarkan data dari Census Bureau, jumlah orang-orang usia seabad di Amerika meningkat hingga 65,8 persen dalam tiga dekade. Pada 1980, manusia dengan usia seabad tercatat sebanyak 32.000 jiwa. Sementara itu, pada 2010, manusia-manusia seabad ini sebanyak lebih kurang 50.000 jiwa.
Sebuah penelitian di Inggris juga mencatat peningkatan sebesar 33 persen. Peningkatan tersebut adalah sebanyak 453.000 orang berusia di atas 90 tahun dan 12.320 orang berusia di atas 100 tahun.
Penemuan yang unik mereka dapatkan dari segi gender. Pada 2010, 82 persen jumlah orang yang berusia 100 tahun adalah wanita. Di Inggris pun, dari 10 orang yang berusia 100 tahun lebih, 9 orang di antaranya adalah wanita dan 1 orang pria. Demikian dilansir Medical Daily, akhir September lalu.
Wanita=Makhluk Luar Biasa
Wanita lebih terbuka sehingga sulit menyimpan rahasia. Wanita suka bersosialisasi, berbeda dengan pria yang cenderung menyendiri dan bersifat tertutup apalagi menyangkut hal yang bersifat pribadi. Sudah kodrat memang, sehingga bisa dipastikan sedikit sekali rahasia bisa dipegang seorang wanita. Mungkin inilah yang menyebabkan wanita lebih panjang umur daripada pria. Kecenderungan bersosialisasi menyebabkan wanita tidak banyak memendam masalah sehingga mengurangi beban pikiran.
Bukan hanya dalam masalah umur wanita juga disebut makhluk perkasa. Bagaimana tidak,hanya wanita lah yang bisa melahirkan dan menyusui. Wanita masih bisa tetap bekerja diantara datangnya rutinitas siklus bulanan yang kadang menyiksa. Migrain, lemah karena anemia, mulas dan emosi yang meledak-ledak mendera para wanita selama siklus itu. Hebatnya, wanita masih bertahan. Bila hamil, semua rasa sakit seperti pegal, mual yang disertai muntah, bengkak di kaki sampai rasa sakit luar biasa kala melahirkan juga tidak pernah membuat wanita ‘kapok’ untuk hamil lagi.
Wanita memang makhluk luar biasa. Tidak hanya luar biasa dalam hal mengurus rumah tangga tapi juga mengurus organisasi baik skala kecil maupun besar. Tidak sedikit saat ini wanita yang menjadi pimpinan tertinggi di unit kerja. Di dunia, Yingluck Shinawatra tercatat sebagai Perdana Menteri termuda. Wanita Thailand itu memang memiliki paras cantik dan selalu fotogenik. Yingluck diangkat menjadi PM pada usia 44 tahun.
Percha Leanpuri, Anggota DPD di negeri ini baru berusia 23 tahun saat duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah. Alhasil Percha Leanpuri tercatat sebagai anggota DPD termuda. Bashaer Othman dari palestina, baru berusia 15 tahun ketika diangkat menjadi Wali Kota Allar di Tepi Barat, Palestina. Organisasi pemeringkat dunia yang berbasis di Darlington Inggris, Royal World Record, pun memberikan penghargaan kepada Bashaer Othman sebagai Wali Kota Termuda di Dunia. Atifete Jahjaga, Presiden Perempuan Termuda
Atifete Jahjaga lahir 20 April 1975 di Dakovica. Saat menduduki kursi presiden Kosovo pada 7 April 2011, usia Jahjaga baru 36 tahun. Tak heran dia menjadi presiden perempuan termuda.
Antara Kodrat dan Emansipasi
Sebutan wanita karir rasanya lebih mantap daripada sebutan pria karir. Mungkin karena bila pria berkarir itu adalah hak dan sudah merupakan kewajibannya sebagai bentuk tanggungjawab pria sebagai kepala keluarga. Berbeda dengan wanita yang berkarir. Wanita berkarir atau mengejar karir adalah hak dan bukan kewajiban. Sah-sah saja ketika seorang wanita ingin berkompetisi untuk mengukur kemampuannya dalam hal karir. Disitulah emansipasi berperan. Dimana wanita dan pria memiliki kesempatan yang sama dalam berkarir, berkompetisi, membuktikan dan meningkatkan kemampuan sekaligus mendapat pengakuan.
Banyak wanita sukses menyeimbangkan karir dan keluarga namun tidak sedikit juga yang gagal. Anda adalah wanita yang menjadi bos di kantor, mendapatkan materi berlimpah, jabatan tinggi, penghargaan dan pujian disana-sini namun perkembangan anak di rumah tidak pernah Anda pantau sementara Anda sangat mahir memantau pekerjaan anak buah di kantor. Anda dinilai sukses menggali potensi dan mengembangkan karir anak buah namun Anda gagal menggali potensi anak.
Yang lebih parah, anda bukanlah orang pertama yang mengetahui kapan si kecil mulai merangkak, makanan atau minuman apa yang menyebabkan si kecil alergi bahkan mulai lupa kapan ulang tahun suami dan anak-anak. Keliatannya memang sepele, bahkan mungkin pekerjaan seperti mengganti popok si kecil merupakan tugas pengasuh anak. Padahal kesempatan Anda bersama anak selama dua menit saja, bisa membawa pengaruh dalam jangka waktu lama.
Wanita Yang Berkarier
Mungkinkah fokus dan perhatian seorang wanita terhadap karir dan pengembangan diri mereka terhenti saat memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga? Tentu saja tidak. Kecanggihan teknologi banyak membantu. Kenapa begitu? Ya karena di era digital ini semua profesi bisa ditekuni tanpa harus hadir di kantor. Kantor di dunia maya alias virtual office bisa menjadi solusinya. Virtual office memungkinkan Anda mengembangkan potensi diri tanpa harus meninggalkan keluarga.
Kantor-kantor modern saat ini banyak memberikan fasilitas yang memberikan kenyamanan bagi wanita. Fasilitas ruang menyusui dan ruang penyimpanan ASI adalah salah satunya. Menyusui yang merupakan kodrat wanita bisa tetap dilakukan tanpa mengganggu pekerjaan dan wanita diberikan privasi untuk bisa tetap memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Air Susu Ibu (ASI) dapat disimpan kala bekerja dan diminum si anak ketika ibu sudah tiba dirumah.
Saat ini bukan jamannya wanita ‘kalah’ dalam hal karier dibandingkan pria. Kesempatan untuk mengembangkan karier dan keragaman lapangan pekerjaan terbuka sama bagi pria dan wanita. Rasanya hampir semua pekerjaan pria bisa dikerjakan oleh wanita sehingga tidak heran kalau wanita jaman sekarang banyak yang menjadi pemimpin. Wanita yang berkarier hendaknya tidak melupakan kodratnya sebagai ibu. Wanita tangguh adalah wanita yang mandiri, tidak tergantung kepada orang lain namun tidak melupakan kodratnya sebagai ibu bagi anak-anak dan istri bagi suaminya. Selamat hari wanita internasional.(Mutiara)